Behel atau kawat gigi yang pada awalnya digunakan sebagai bagian dari terapi medis untuk merapikan susunan gigi. Namun perlahan – lahan menjadi tren untuk mendongkrak penampilan lewat pemasangan behel “gaul” berwarna – warni.
Pemasangannya pun tak terlalu ribet karena tak sedikit tukang gigi maupun penjualan behel gigi yang melayani langsung pemasangannya. Mungkin terkesan sepele, padahal sebenarnya, pemasangan behel gigi yang salah bisa mengakibatkan dampak serius pada kesehatan mulut dan gigi.
Hal ini pula yang menjadi keprihatinan para pelaku kesehatan gigi. Terlebih hingga kini belum ada regulasi yang mengatur aktivitas para tukang gigi. “Mereka tidak salah, karena regulasinya juga kan tidak ada, secara hukum tidak ada yang dilanggar. Itu juga yang menjadi keprihatinan dan perhatian kita,” jelas Direktur RSGM Prof. Dr. Soedomo, Dr.drg. H. Ahmad Syaify, Sabtu (05/01/2013).
Pemasangan behel gigi, tambahnya, memang tidak boleh dilakukan oleh tenaga non medis. Bahkan harus dilakukan oleh dokter spesialis. Meski begitu, menurutnya dokter umum pun masih diperbolehkan melakukan pemasangan behel gigi, dengan catatan untuk pemasangan ringan. “Tapi tetap, harus berdasarkan konsultasi dengan dokter spesialis, dokter umum hanya diperbolehkan untuk kasus – kasus ringan saja,” imbuhnya.
Wajar saja, sejumlah efek negatif siap mengintai kepada mereka yang menyepelekan pemasangan behel gigi. Semisal yang paling serius yakni bisa menyebabkan radang gusi. Dampak ini dipastikan bakal menyerang minimal satu minggu setelah pemasangan behel. Jika tidak ditangani dengan baik, maka efeknya bisa semakin parah dengan timbulnya pembengkakan pada gusi.
Dampak lainnya bisa menimbulkan kelainan sendi serta bisa menyebabkan gigi menjadi goyah hingga akhirnya gigi bisa copot. Peradangan pada sendi mulut juga bisa menjadi dampak lainnya yang menghantui para pemakai behel yang tidak sesuai dengan aturan medis. Selain itu, faktor kebersihan gigi dan mulut juga menjadi efek lainnya yang biasanya timbul akibat pemasangan behel gigi.
“Masalahnya, biasanya mereka hanya memasang tanpa adanya pemeriksaan rutin atau maintenance, padahal hal ini lah yang penting untuk memastikan kondisinya dari waktu ke waktu,” tandasnya.
Oleh sebab itu, ia mengimbau bagi siapapun yang hendak memasang kawat atau behel gigi, sebaiknya dilakukan di dokter spesialis orthodontist. Selain itu, patut dipertimbangkan pula alasan pemasangan behel, jika hanya karena alasan tren, alangkah lebih bijaknya jika dipikirkan ulang. (TRIBUNJOGJA.COM)